Ada beberapa fenomena aneh
terjadi dalam minggu ini di Indonesia, fenomena pengakuan bahwa dalam barang
yang mereka miliki itu ada bom. Suatu hal yang sangat sensitif bagi dunia
penerbangan.
Kita jadi bertanya ada apa dengan fenomena pengakuan ada bom ini,
apakah mereka tidak tahu ataukah ada alasan lain yang membuat mereka bercanda
pada suatu hal yang sangat sensitif. Ketika kita membaca di koran, orang yang
mengakui ada bom ini ternyata orang yang memiliki pendidikan, namun tidak
terpelajar.
Menurut analisa penulis,
feneomena ini tentunya tidak terjadi dengan sendirinya, tentu ada alasan yang
paling mendasar sehingga penumpang ini kesal, dan membuat candaan yang tidak
produktif sehingga mereka harus berusan dengan pihak bandara dan diserahkan
kepada kepolisian.
Penumpang sering kesal dengan
pelayanan bandara yang tidak profesional, dan juga terhadap maskapai yang tidak
bisa memberikan pelayanan yang tepat waktu kepada para penumpang. Setelah menunggu
untuk antrian boarding yang panjang, sampai ke ruan tunggu penumpang juga harus
menunggu sampai berjam-jam. Sehingga secara psikologis, penumpang pasti akan
kehilangan akal sehat.
Pengakuan yang seperti ini memang
tidak dibenarkan, karena akan membuat sibuk seluruh otoritas pengelola bandara,
pengelola maskapai dan malahan kepolisian. Tentunya otoritas ini akan melakukan
pencegahan yang berimbas juga pada pelayanan. Mari kita berusaha untuk menahan
diri untuk tidak melakukan hal yang tidak dibenarkan dalam dunia penerbangan.
Haruskah penumpang yang
disalahkan, benar, penumpang tetap salah. Namun pihak bandara, pihak maskapai
juga harus mengaca pada diri. Apa sebenarnya yang telah terjadi ini. Jangan hanya
menyalahkan pihak lain. Benahi semua pelayanan yang belum maksimal. Jangan sampai
9 dari 10 maskapai terburuk didunia, juaranya masih dipertahankan oleh di
Indonesia tahun depan.
Bukan hanya infrastuktur saja
yang dibenahi, namun budaya melayani juga harus segera diebenahi oleh otoritas
bandara dan maskapai. Terutama sebuah grup maskapai penerbangan terbesar di
Indonesia harus pandai memanage penerbangan dan pelayanan. Sehingga kasus-kasus
seperti ini dapat dihindari. Benahi diri dan sekeliling kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar