Sabtu, 23 Januari 2016

Fenomena Pengakuan BOM di Bandara

Ada beberapa fenomena aneh terjadi dalam minggu ini di Indonesia, fenomena pengakuan bahwa dalam barang yang mereka miliki itu ada bom. Suatu hal yang sangat sensitif bagi dunia penerbangan. 

Kita jadi bertanya ada apa dengan fenomena pengakuan ada bom ini, apakah mereka tidak tahu ataukah ada alasan lain yang membuat mereka bercanda pada suatu hal yang sangat sensitif. Ketika kita membaca di koran, orang yang mengakui ada bom ini ternyata orang yang memiliki pendidikan, namun tidak terpelajar.

Menurut analisa penulis, feneomena ini tentunya tidak terjadi dengan sendirinya, tentu ada alasan yang paling mendasar sehingga penumpang ini kesal, dan membuat candaan yang tidak produktif sehingga mereka harus berusan dengan pihak bandara dan diserahkan kepada kepolisian.

Penumpang sering kesal dengan pelayanan bandara yang tidak profesional, dan juga terhadap maskapai yang tidak bisa memberikan pelayanan yang tepat waktu kepada para penumpang. Setelah menunggu untuk antrian boarding yang panjang, sampai ke ruan tunggu penumpang juga harus menunggu sampai berjam-jam. Sehingga secara psikologis, penumpang pasti akan kehilangan akal sehat.

Pengakuan yang seperti ini memang tidak dibenarkan, karena akan membuat sibuk seluruh otoritas pengelola bandara, pengelola maskapai dan malahan kepolisian. Tentunya otoritas ini akan melakukan pencegahan yang berimbas juga pada pelayanan. Mari kita berusaha untuk menahan diri untuk tidak melakukan hal yang tidak dibenarkan dalam dunia penerbangan.

Haruskah penumpang yang disalahkan, benar, penumpang tetap salah. Namun pihak bandara, pihak maskapai juga harus mengaca pada diri. Apa sebenarnya yang telah terjadi ini. Jangan hanya menyalahkan pihak lain. Benahi semua pelayanan yang belum maksimal. Jangan sampai 9 dari 10 maskapai terburuk didunia, juaranya masih dipertahankan oleh di Indonesia tahun depan.


Bukan hanya infrastuktur saja yang dibenahi, namun budaya melayani juga harus segera diebenahi oleh otoritas bandara dan maskapai. Terutama sebuah grup maskapai penerbangan terbesar di Indonesia harus pandai memanage penerbangan dan pelayanan. Sehingga kasus-kasus seperti ini dapat dihindari. Benahi diri dan sekeliling kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar